Kisah Pilu Fahmi Bo Berjuang Melawan Diabetes, Asam Urat, dan Pengapuran Tulang
Rumpi Tetangga – Fahmi Bo kini tengah menjalani fase hidup yang penuh ujian. Aktor senior yang dulu kerap menghiasi layar kaca ini mengaku tidak lagi mampu berjalan akibat penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Diabetes, asam urat, hingga pengapuran tulang membuat kondisi fisiknya terus melemah. Bahkan, sejak dua tahun lalu ia harus merelakan aktivitas normalnya karena sering jatuh meski menggunakan tongkat.
“Baca juga: Jun Ji Hyun Tegaskan Kontrak Iklan Tak Dibatalkan Meski Ada Isu Boikot di China“
Perjuangan Sehari-Hari dengan Keterbatasan
Dalam keseharian, Fahmi Bo harus mengandalkan bantuan orang lain untuk aktivitas sederhana, seperti ke kamar mandi. Ia bercerita bahwa di tempat kos lamanya, ia terpaksa merangkak karena kamar mandi terletak di luar kamar. Namun, kondisi itu pun hanya berlangsung sebentar karena tubuhnya semakin lemah hingga akhirnya benar-benar tidak bisa berjalan sama sekali.
Perawatan Intensif di Rumah Sakit
Kondisi Fahmi Bo sempat menurun drastis hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Ia menjalani total 18 hari perawatan, masing-masing 9 hari di RS Harapan Kita dan RS Pelni. Meski perawatan jantungnya dinyatakan membaik, masalah pada kakinya membuatnya masih harus bergantung pada ambulans untuk berobat. Kini, ia hanya bisa berbaring di kasur dengan alat bantu pernapasan.

Kehilangan Nafsu Makan yang Mengkhawatirkan
Lebih dari tiga minggu terakhir, Fahmi Bo kehilangan nafsu makan. Tubuhnya semakin kurus karena hanya mampu mengonsumsi makanan ringan seperti pisang atau bubur sumsum. Kondisi ini tentu menambah kekhawatiran banyak pihak, mengingat asupan gizi menjadi kunci penting dalam masa pemulihan.
Berhenti dari Dunia Sinetron yang Membesarkan Namanya
Nama Fahmi Bo begitu lekat dengan perannya sebagai penjual bubur kacang hijau dalam sinetron Tukang Ojek Pengkolan. Namun sejak 2022, ia sudah tidak lagi tampil di layar kaca karena kondisi fisiknya tak mendukung. Rasa sakit di kakinya membuatnya tak sanggup berdiri lama, apalagi mendorong gerobak bubur dalam adegan yang dulu jadi ciri khasnya.
“Baca selengkapnya: Hanung Bramantyo Akan Tempuh Jalur Hukum, Kecam Dugaan Kekerasan terhadap Karyawannya“
Bertahan Hidup Lewat Siaran TikTok
Kini, Fahmi Bo hanya mengandalkan siaran langsung di TikTok sebagai sumber penghasilan. Dari sana, ia bisa mendapatkan uang sekitar Rp100 ribu per hari. Hasilnya digunakan untuk makan, membayar listrik, hingga kontrakan. Namun, belakangan kondisi tubuhnya membuat ia tidak lagi sanggup rutin melakukan siaran. Hal ini tentu membuat kehidupannya semakin sulit.
Tekanan Hidup yang Semakin Berat
Hidup sederhana di kos-kosan kecil dengan kondisi tubuh yang kian melemah membuat Fahmi Bo harus menghadapi tekanan mental yang luar biasa. Meski begitu, ia tetap berusaha tegar dan tidak putus asa. Baginya, setiap rupiah yang dihasilkan dari TikTok adalah bentuk perjuangan untuk bertahan hidup di tengah keterbatasan.
Harapan Fahmi Bo untuk Masa Depan
Meski tengah dalam kondisi sulit, Fahmi Bo masih menyimpan harapan. Ia berharap kesehatannya bisa membaik sehingga dapat kembali beraktivitas dengan lebih mandiri. Bagi banyak orang, kisahnya menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga kesehatan sejak dini serta menyiapkan tabungan untuk masa depan. Sebab, sakit bukan hanya menguji fisik, tetapi juga menguji kesabaran, keteguhan hati, dan kekuatan untuk terus bertahan.