Konflik Panas Ashanty dan Mantan Karyawan, Dari Tuduhan Penggelapan Rp2 Miliar

Rumpi Tetangga – Kabar mengejutkan datang dari dunia hiburan tanah air ketika Ashanty terlibat konflik serius dengan mantan karyawannya bernama Ayu. Perseteruan yang awalnya bersifat internal perusahaan kini berubah menjadi kasus hukum yang menarik perhatian publik. Semuanya bermula dari dugaan penggelapan dana perusahaan yang mencapai Rp2 miliar, yang kemudian membuat istri Anang Hermansyah itu melaporkan Ayu ke Polresta Tangerang Selatan.

Dugaan Penggelapan Dana Perusahaan Rp2 Miliar

Menurut kuasa hukum Ashanty, Indra Tarigan, dugaan penggelapan ini bukan hal baru. Ia menjelaskan bahwa tindakan tersebut diduga sudah berlangsung sejak tahun 2023 dan baru terungkap setelah dilakukan audit internal. “Kami melaporkan saudari Ayu atas dugaan tindak pidana penggelapan uang perusahaan,” ujarnya kepada awak media. Nilai yang disebut mencapai miliaran rupiah tentu menimbulkan kehebohan besar di kalangan netizen dan media hiburan.

Upaya Damai yang Gagal di Tengah Ketegangan

Sebelum memilih jalur hukum, Ashanty sebenarnya sempat berusaha menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Ia mengundang Ayu untuk melakukan klarifikasi di kantor manajemen pada 21 Mei 2025. Namun, suasana pertemuan tersebut berubah tegang setelah Ayu menolak tuduhan dan bahkan menantang pihak manajemen untuk memeriksa laptop serta ponselnya. Tindakan itu justru memperkeruh suasana dan memperdalam konflik antara keduanya.

Ayu Balik Melaporkan Ashanty ke Polisi

Tidak mau tinggal diam, Ayu Chairun Nurisa akhirnya balik melaporkan Ashanty dengan tuduhan perampasan barang pribadi dan akses ilegal terhadap perangkat elektroniknya. Ia mengklaim bahwa pihak Ashanty telah memaksa mengambil tas berisi laptop, dompet, KTP, hingga ATM miliknya. Dalam wawancara dengan media, Ayu menyebut bahwa ia sempat mengalami dugaan intimidasi saat proses klarifikasi berlangsung di kantor Ashanty hingga larut malam.

Dugaan Intimidasi dan Aksi Klarifikasi di Tengah Malam

Ayu menggambarkan situasi yang dialaminya sebagai momen penuh tekanan. Ia menyebut bahwa awalnya hanya berdua dengan Ashanty di ruangan, namun tak lama kemudian banyak orang datang untuk menginterogasinya. “Mereka memintaku memberikan password handphone dan m-banking,” ungkapnya. Pengakuan ini memancing perhatian publik yang mulai berspekulasi mengenai kebenaran peristiwa tersebut.

Pihak Ashanty Membantah Semua Tuduhan

Menanggapi laporan balik dari Ayu, kuasa hukum Ashanty dengan tegas membantah tuduhan intimidasi dan perampasan. Indra Tarigan menjelaskan bahwa barang-barang milik Ayu diserahkan atas persetujuannya sendiri. Ia bahkan menunjukkan dokumen berita acara penyerahan yang disebut ditulis langsung oleh Ayu tanpa paksaan. Pernyataan ini memperlihatkan bahwa konflik antara kedua belah pihak semakin kompleks dan sulit menemukan titik tengah.

Respons Publik dan Dampak pada Citra Ashanty

Sebagai publik figur, Ashanty tak luput dari sorotan publik. Netizen terbagi dua kubu: sebagian mendukung langkah hukum Ashanty karena dianggap melindungi bisnisnya, sementara yang lain menilai bahwa kasus ini bisa mencoreng citra sang artis sebagai figur publik yang dikenal lembut dan keibuan. Di tengah pro dan kontra ini, Ashanty memilih untuk tetap tenang dan menyerahkan segalanya pada proses hukum.

Analisis: Konflik yang Menggambarkan Risiko dalam Bisnis Selebriti

Jika ditelaah lebih dalam, kasus ini menjadi gambaran nyata tentang risiko yang dihadapi selebriti ketika mengelola bisnis pribadi. Banyak artis mempercayakan urusan finansial kepada karyawan, namun tidak semua hubungan profesional bisa berjalan mulus. Konflik seperti ini menunjukkan pentingnya transparansi, pengawasan, dan pembukuan yang ketat dalam dunia bisnis hiburan. Selain itu, publik kini semakin menilai bahwa ketenaran bukan jaminan untuk terhindar dari masalah internal perusahaan.

Akhir Cerita Masih Panjang untuk Kasus Ashanty dan Ayu

Hingga kini, kasus antara Ashanty dan Ayu masih bergulir dan belum menemukan titik penyelesaian. Kedua pihak saling berpegang pada versi masing-masing. Meski banyak spekulasi bermunculan, kebenaran sesungguhnya masih menunggu hasil penyelidikan aparat hukum. Satu hal yang pasti, kasus ini menjadi pelajaran penting bagi banyak figur publik agar selalu berhati-hati dalam mengelola keuangan bisnis mereka, bahkan ketika dilakukan oleh orang terdekat.