Deddy Corbuzier Tegaskan Tak Lagi Menerima Bayaran Saat Tampil di Televisi
Rumpi Tetangga – Deddy Corbuzier kembali menegaskan bahwa dirinya tidak lagi menerima honor ketika hadir di acara televisi. Pernyataan itu ia sampaikan dengan lugas, sembari menekankan alasan pribadi yang membuatnya memilih berhenti dari rutinitas dunia pertelevisian. Menurutnya, keputusan tersebut bukan sekadar langkah emosional, melainkan bentuk konsistensi terhadap ucapan yang pernah ia sampaikan sejak beberapa tahun lalu.
Keputusan Tak Dibayar Hadir di TV Demi Konsistensi Sikap
Dalam perbincangan di podcast YouTube Raditya Dika, Deddy menjelaskan bahwa ia pernah menyatakan tak akan lagi tampil di TV. Karena itu, jika ia datang ke acara televisi dan tetap menerima bayaran, ia merasa akan menjadi bahan ejekan. Oleh sebab itu, ia memegang teguh prinsip bahwa tidak boleh ada satu rupiah pun mengalir ke rekeningnya setiap kali ia muncul di televisi. Sikap tegas ini juga membuat pihak stasiun televisi memberikan ruang tunggu khusus sebagai bentuk penghargaan, mengingat ia hadir tanpa kompensasi finansial sama sekali.
Alasan Lama Meninggalkan Televisi dan Fokus pada Ranah Digital
Deddy sebenarnya sudah menyinggung alasan kepergiatannya dari layar kaca sejak hadir di podcast Ivan Gunawan pada 2021. Ia mengungkapkan kejenuhannya setelah lebih dari dua dekade tampil di televisi, sejak debut pada 1998. Menurutnya, televisi sudah tidak lagi memberi ruang yang membuatnya bersemangat. Ia hanya merasa nyaman tampil ketika bersama sosok tertentu, termasuk Ivan Gunawan, sementara selain itu ia mengaku malas menerima tawaran.
Baca Juga : Eza Gionino Absen di Sidang Cerai: Pengacara Bongkar Alasan Sebenarnya
Kebebasan Kreatif di Podcast Jadi Ruang Baru yang Membuatnya Betah
Selain kejenuhan, Deddy menyebut bahwa dunia podcast dan YouTube memberinya kenyamanan yang tidak ia temukan di televisi. Di ranah digital, ia dapat berbicara lebih bebas tanpa takut ditegur lembaga seperti KPI. Ia juga merasa format podcast memberikan ruang eksplorasi yang jauh lebih luas untuk mengangkat isu-isu yang sensitif maupun kontroversial, selama tetap memberi kesempatan kepada narasumber untuk mengklarifikasi dengan jelas.
Konten “Nyerempet Jurang” sebagai Ciri Khas yang Tetap Dipertahankan
Dalam pernyataannya, Deddy menegaskan bahwa kekuatan podcast miliknya justru berasal dari keberaniannya membahas topik yang berada di “pinggir jurang”. Ia memilih berada di tengah, menjadi fasilitator, dan memberikan panggung kepada pihak yang berkepentingan untuk menyampaikan sudut pandang mereka. Pendekatan itu, menurutnya, adalah esensi yang membuat podcastnya bertahan dan memiliki tempat tersendiri di mata publik.
Prioritas Baru dan Perubahan Arah Karier di Era Digital
Pada akhirnya, keputusan untuk tidak menerima honor di TV merupakan bentuk transisi karier yang Deddy lakukan dengan sadar. Ia ingin menghabiskan waktunya hanya untuk hal yang membuatnya senang, bukan sekadar kewajiban profesional. Di tengah pergeseran industri media menuju platform digital, Deddy merasa telah menemukan ruang yang memberinya kontrol penuh atas konten, ritme kerja, dan kebebasan berekspresi. Konsistensinya dalam memegang prinsip ini menunjukkan bagaimana seorang figur publik dapat memaknai ulang perjalanan kariernya di tengah perubahan zaman.


